
Pembakar Dupa Dibuat dengan Teknologi Maju
Tahukah Anda bahwa Korea memiliki tempat dupa kuno yang dibuat dengan teknologi kelas dunia?
Dalam Kitab Perjanjian Baru, ada cerita tentang Orang Majusi yang memberi Yesus hadiah dupa. Dari kejadian tersebut, Korea memiliki alat pembakar dupa pertamanya dari masa 1400 tahun yang lalu. Sebuah pembakar dupa perunggu yang telah disepuh, digali dari dalam tanah di kota Buyeo di Provinsi Chungcheongnamdo, pada bulan Desember 1993. Pembakar dupa tersebut memperlihatkan tingkat seni di Kerajaan Baekje (18 SM – 660 M), sebuah kerajaan Korea yang berlangsung selama sekitar 700 tahun. Tingginya lebih dari 24 inci, tiga kali lebih tinggi dari rata-rata pembakar dupa pada umumnya. Dan beratnya sekitar 12 kilogram. Ini adalah pembakar dupa kuno terbesar yang ada di Asia Timur. Hal ini merupakan bukti dari seni dan sains tingkat tinggi dari Kerajaan Baekje.
Pembakar dupa ini berbentuk seperti naga yang sedang memegang bunga teratai yang sedang mekar di mulutnya. Benda ini dihiasi dengan gambaran dari 160 makhluk, termasuk hewan, tumbuhan, dan sosok manusia. Setiap bagian dibuat dengan sangat detail, menunjukkan teknik tinggi yang dimiliki oleh Kerajaan Baekje. Kerajaan Baekje menggunakan teknik yang disebut peleburan merkuri, yang mana hal tersebut menciptakan sebuah bentuk dengan menggunakan bahan merkuri dan emas dan kemudian menguapkan bahan merkuri tersebut untuk menyisakan materi emasnya saja. Teknik ini telah digunakan 1000 tahun lebih awal, daripada saat negara Barat melakukannya pertama kali.
Alat pembakar tersebut mewakili teknologi paling tinggi yang dimiliki oleh Kerajaan Baekje. Lalu bagaimana masyarakat memandang hal tersebut pada saat itu? Pada literatur Samguk Sagi, buku catatan dari tiga kerajaan kuno di Korea, menggambarkan masyarakat Kerajaan Baekje sebagai orang yang sederhana namun tidak lusuh dan elegan namun tidak mewah.