Gayageum dan Kecapi, Alat Musik Petik Tradisional Kebanggaan Indonesia & Korea
Alat musik juga menjadi peran penting bagi kebanggaan suatu negara. Jika menyebutkan salah satu alat musik tradisional yang dimiliki oleh Indonesia adalah Kecapi. Kecapi adalah alat musik dawai yang dipetik dengan leher (baik ditekan atau tidak) dan punggung dalam yang melingkupi rongga berlubang, biasanya dengan lubang suara atau lubang di badan. Kecapi banyak digunakan oleh masyarakat suku Sunda. Alat musik kecapi dimainkan sebagai alat musik utama dalam kumpulan lagu khas Sunda. Meski begitu, Kecapi juga bisa ditemukan di wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Barat.
Kecapi dipetik atau dipetik dengan satu tangan sedangkan tangan lainnya “fret” (menekan ke bawah) string pada fingerboard leher. Dengan menekan senar pada tempat fingerboard yang berbeda, pemain dapat memperpendek atau memperpanjang bagian dari senar yang bergetar, sehingga menghasilkan nada yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Kecapi terdiri dari berbagai jenis, antara lain Kecapi Indung, Kecapi Rincik, Kecapi Perahu, Kecapi Siter, dan Kecapi Kalimantan. Selain itu, ada beberapa Teknik yang bisa digunakan dalam memainkan Kecapi, yakni tekni Sinteruk-toel, Dijambret, dan Dijeungkalan.
Memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Kecapi, ada alat musik petik tradisional Korea yang berupa kecapi dengan 12 senar. Alat music tradisional Korea ini disebut Gayageum.
Berdasarkan babad Samguk sagi (1145) alat musik ini diciptakan oleh Raja ke-6 dari Kerajaan Gaya, yakni Raja Gasil. Gayageum kemudian disebarkan ke kerajaan Silla dan masih dimainkan hingga kini. Gayageum telah mengalami banyak modifikasi sejak dahulu.
Gayageum modern adalah hasil modifikasi dari akhir zaman Dinasti Joseon pada abad ke-19 dan sering kali dinamakan sanjo gayageum. Gayageum yang dimoderenkan mempunyai jumlah senar yang lebih banyak yakni 13, 17, 18, 21, 22, atau 25 buah senar yang terbuat dari nilon.
Tak banyak berbeda dengan Kecapi, Gayageum dimainkan dengan tangan kanan dan kiri. Tangan kanan memetik dan menjentikkan senar di dekat jembatan gayageum, sementara tangan kiri mendorong senar di sisi kiri jembatan untuk menaikkan nada dan menambahkan vibrato dan ornamen lainnya. Ada yang sudah pernah melihat atau bahkan memainkan kedua alat musik tradisional ini?
– image source : https://en.wikipedia.org/wiki/Kacapi#/media/File:Kacapi-suling-full.jpg / CC BY-SA 3.0